Ketika manusia pertama kali mulai menanam bibit dan memungut hasil panen, mereka memperhatikan bahwa waktu untuk menanam tiba secara teratur tiap-tiap tahun. Kemudian mereka mencoba untuk menghitung bagaimana hari-hari tiba antara satu waktu tanam dan waktu tanam berikutnya. Ini adalah usaha pertama manusia untuk mencari tahu berapa lama waktu satu tahun itu!
Orang-orang Mesir Kuno adalah orang yang pertama kali mengukur satu tahun dengan ketepatan. Mereka mengetahui bahwa waktu yang paling baik untuk menanam adalah segera setelah Sungai Nil meluap tiap-tiap tahun. Imam-imam mereka memperhatikan bahwa antara masing-masing saat meluapnya air sungai, bulan muncul 12 kali. Jadi, mereka menghitung 12 bulan, dan memikirkan kapan Sungai Nil naik kembali.
Tetapi hal itu masih kurang tepat. Akhirnya para imam memperhatikan bahwa tiap-tiap tahun, kira-kira masa banjir, sebuah bintang yang terang akan naik tepat sebelum matahari terbit. Mereka menghitung hari-hari yang lewat sebelum hal ini terjadi kembali dan menemukan bahwa hal itu berjumlah 365 hari. Ini adalah 6.000 tahun yang lalu, dan sebelum itu tidak seorang pun yang mengetahui bahwa da 365 hari dalam satu tahun! Orang-orang Mesir membagi tahun ini menjadi 12 bulan yang masing-masing terdiri dari 30 hari, dengan 5 hari tambahan pada akhir tahun. Dengan demikian mereka menemukan penanggalan pertama.
Akhirnya, penanggalan didasarkan bukan pada bulan (penanggalan berdasarkan bulan), tetapi pada jumlah hari-hari (365 1/4 hari) yamg diperlukan bumi untuk mengelilingi matahari (penanggalan berdasarkan matahari). Kelebihan seperempat hari menyebabkan semakin banyak kekacauan. Akhirnya, Julius Caesar memutuskan untuk menyelesaikannya. Ia memerintahkan agar tahun 46 B.C. mempunyai 445 hari untuk "mengejar" jumlah yang kurang dan bahwa sejak saat itu setiap tahun harus mempunyai 365 hari, kecuali setiap empat tahun sekali. Tahun keempat ini mempunyai tahun lompatan selama 366 hari untuk menghabiskan pecahan yang tersisa dalam masing-masing tahun biasa.
Tetapi karena waktu berlalu, ditemukan bahwa Paskah dan hari-hari libur lain tidak datang seperti biasanya setiap musim. Terlalu banyak hari "ekstra" yang menumpuk. Pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII memutuskan untuk melakukan sesuatu tentang hal itu. Ia memerintahkan agar sepuluh hari harus dikeluarkan dari tahun 1582. Dan agar penanggalan tetap tepat di masa mendatang, ia memerintahkan agar tahun lompatan dilampaui pada tahun terakhir setiap abadnya kecuali bila tahun itu dapat dibagi dengan 400. Dengan demikian tahun 1700, 1800, dan 1900 bukanlah tahun lompatan, tetapi tahun 2000 adalah tahun lompatan!
Sistem ini dinamakan penanggalan Gregorius dan sekarang digunakan di seluruh dunia untuk kegunaan sehari-hari, walupun berbagai agama masih menggunakan penanggalan mereka sendiri untuk keperluan-keperluan agama!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar